Sejumlah kendaraan melintas di bawah bilboard bertuliskan larangan melintas bagi kendaraan truk jelang lebaran di tol Jagorawi, Jakarta, Rabu (14/6/2017). Menjelang arus dan balik mudik lebaran tahun 2017, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat kembali memberlakukan pembatasan operasional bagi kendaraan angkutan barang. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan dan kelancaran arus lalu lintas pada musim mudik lebaran 1438 H, sehingga para pemudik dapat dengan nyaman dan aman sampai ke kampung halamannya masing-masing. Adapun aturan larangan melintas khusus truk barang mulai 21 Juni hingga 29 Juni 2017 berlaku di seluruh jalan nasional atau jalur mudik dan jalan tol di pulau Jawa dan Lampung. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi V DPR RI Nizar Zahro memprediksi puncak terjadinya arus balik para pemudik akan terjadi pada Sabtu (2/7) pekan ini. Karenanya, semua stakeholder pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipasitif terhadap kemacetan yang akan terjadi nanti.

“Arus balik lebaran diprediksi akan mencapai puncaknya pada hari Sabtu. Karena itu, komisi V DPR RI meminta pemerintah untuk mengantisipasi kemacetan saat arus balik lebaran,” kata Nizar saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (28/6).

“Jangan sampai terjadi penumpukan kendaraan sehingga berpotensi menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Politikus asal Fraksi Gerindra itu juga menegaskan beberapa ruas yang akan dilalui saat balik seperti dari Banyumas ke Brebes rawan terjadi kemacetan.

“Kami minta ini dicarikan solusinya. Pemerintah harus berani memutuskan untuk mengalihkan ke jalur Selatan misalnya melalui Cilacap, kemudian masuk ke wilayah Jawa Barat melalui Ciamis, dan Tasikmalaya,” ujarnya.

Karena itu, sambung anggota dewan asal Madura tersebut, perlu adanya koordinasi antar instansi agar arus balik tidak terjadi pemumpukan kendaraan. Koordinasi tersebut tidak hanya antar kementerian terkait, seperti Kemenhub dan Kementerian PUPERA melainkan juga antar pemerintah daerah yang ruas jalannya akan dilewati para pemudik yang akan kembali ke tanah rantauannya.

“Kuncinya ada pada koordinasi. Rekayasa lalu lintas sangat diperlukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Sebab Potensi kemacetan saat arus balik rawan terjadi karena kegiatan perkantoran di mulai pada hari Senin (3/7),” pungkasnya.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan