Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan kader Partai Golkar saat acara penutupan Munaslub Partai Golkar di Jakarta, Rabu (20/12/2017) malam. Munaslub Partai Golkar bertema Menuju Golkar Bersih Golkar Bangkit untuk Indonesia Sejahtera tersebut memutuskan Airlangga Hartarto sebagai ketum Partai Golkar yang dihadiri kader Partai Golkar se Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Fachry Ali menilai Partai Golkar bisa menjadi partai politik yang mengusung nilai-nilai pemikiran politik dan pembangunan ketimbang partai politik lain. Partai Golkar yang memiliki sejarah banyak diisi oleh kelompok teknokrat diyakini mampu menghadirkan ide-ide pembangunan yang saat ini digencarkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Golkar bisa tampil sebagai pemimpin dalam pemikiran politik dan pembangunan dibandingkan dengan partai-partai lain. Mengapa? Karena dalam sejarah, Golkar adalah kelompok teknokrat. Banyak gagasan-gagasannya tentang politik pembangunan,” kata Fachry di Jakarta, Sabtu (29/12) menanggapi pidato politik refleksi akhir tahun Partai Golkar yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto baru-baru ini.

Fachry juga melihat kondisi perpolitikan saat ini kosong terhadap ide-ide kepemimpinan. Akibatnya, tidak ada hal yang memberikan inspirasi segar dalam dunia politik.

“Golkar juga, atau terlebih partai-partai lain, tidak lagi bertindak sebagai aktor dalam mereproduksi pengetahuan agar rakyat bisa belajar dan tercerdaskan. Kekosongan inilah yang menyebabkan hoax lebih menjadi ‘senjata’ dalam pertarungan politik dewasa ini,” ujarnya.

Meski demikian, Fachry menilai hanya Partai Golkar yang bisa membuat terobosan pemikiran diantara partai-partai politik yang ada saat ini. Apalagi, di era kepemimpinan Airlangga Hartarto, Fachry melihat kader-kader Partai Golkar hampir di seluruh aktivitasnya diarahkan sebagai ‘pemikir-politisi’ atau ‘politisi-pemikir’.

“Saya percaya Bung Airlangga bisa membuat terobosan ini untuk kecerdasan politik bangsa,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam pidato refleksi akhir tahun Partai Golkar yang disiarkan salah satu stasiun televisi, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menghimbau kepada seluruh kekuatan bangsa Indonesia untuk membuktikan bahwa demokrasi yang damai memang sudah menjadi tradisi politik kita.

“Kita berpolitik untuk pembangunan. Kita berupaya merebut hati rakyat bukan demi kekuasaan semata, tetapi justru untuk mengabdikan diri kita pada sebuah tujuan mulia, yaitu untuk memajukan perikehidupan seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan