Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kabupetan Pasaman, Sumatera Barat, menyatakan, daerah tersebut memiliki potensi pembangkit listrik dari tenaga mikrohidro yang besar, dengan banyaknya aliran sungai dan panas bumi di kabupetan tersebut.
Kabid Ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi Dinas ESDM Pasaman Asril Amir, di Lubuk Sikaping, Kamis (21/5), mengatakan, daerah ini memiliki potensi menjadi penghasil energi listrik berkapasitas besar, selain memiliki aliran sungai yang banyak dengan arusnya yang kuat, juga memiliki potensi panas bumi.
“Tahun ini ada Pemkab Pasaman mulai membangun tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), yaitu, pembangunan PLTMH Batanglubu, Kecamatan Rao Utara, dengan kapasitas 5,09 mega watt, yang akan membantu memecahkan permasalahan krisis energi energi listrik di Pasaman,” ujar Asril.
Ia menambahkan, pembangunan tersebut setelah bekerjasama dengan investor yang mau menanamkan modalnya. Selain itu dua unit PLTMH bakal dilanjutkan pembangunan oleh Pemkab Pasaman dengan anggaran Rp1,3 miliar.
Dua unit PLTMH itu adalah PLTMH Kububaru, Kecamatan Mapattunggul telah dianggarkan senilai Rp800 juta untuk tahap peneyelesaian, dimana PLTMH di kecamatan tersebut jika sukses dibangun, maka mampu mengaliri listrik 200 kepala keluarga, dan PLTMH Aiamudiak, Kecamatan Lubuk Sikaping, dianggarkan sebesar Rp500 juta.
Berdasarkan data yang ada, saat ini, Kabupaten Pasaman memiliki 18 unit PLTMH dengan kapasitas 302,6 kilo watt dan mampu menerangi rumah masyarakat sebanyak 1.485 unit.
Selain PLTMH, juga ada Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tiga kecamatandengan kapasitas 35 kilo watt yang mampu menerangi 164 rumah.
“Peluang untuk investasi PLTM juga tinggi, banyak sungai yang bisa digunakan, hanya saja kita tentu tidak bisa ceroboh dan harus pula melakukan kajian lingkungannya,” jelasnya.
Asril menambahkan, sementara potensi PLTM yang terletak di Sungai Pandahan, Kecamatan Lubuk Sikaping, sedang dalam proses.
“Menurut laporan investor dari PT Nawakara Energi Sumpur, proses pembebasan lahan sudah hampir rampung, potensi energi listrik pada PLTM itu sebesar delapan mega watt dengan nilai investasi sebesar Rp200 miliar,” katanya.
Sementara untuk potensi sumber energi listrik dari panas bumi (Geothermal) yang mencapai 750 mega watt, dan tersebar pada sejumlah kecamatan., salah satu Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) nya sudah dilelang, yakni terdapat di Kecamatan Bonjol, namun belum ada investor yang tertarik untuk berinvestasi, dimana panas bumi yang tersimpan mencapai 200 mega watt.
Potensi panas bumi lainnya, terletak di Cubadak, Kecamatan Duo Koto dengan besar cadangan 100 mega watt, Rimbo Panti, Kecamatan Panti 150 mega watt, Kecamatan Rao 100 mega watt, Kecamatan Lubuk Sikaping 100 mega watt, dan Kecamatan Rao Selatan 100 mega watt
Artikel ini ditulis oleh: