Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengumumkan bahwa empat bangunan Kementerian Koordinator (Kemenko) di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara akan dapat digunakan secara bertahap pada bulan Agustus 2024.
“Dalam bulan Agustus 2024, bangunan-bangunan Kemenko di IKN akan dapat digunakan secara bertahap,” ungkap Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.
Diana menjelaskan bahwa pembangunan keempat bangunan Kemenko tersebut akan sepenuhnya selesai pada tahun 2024.
Pembangunan bangunan-bangunan Kemenko ini menerapkan prinsip-prinsip Bangunan Hijau dan Bangunan Cerdas.
Prinsip-prinsip Bangunan Hijau mencakup efisiensi dalam penggunaan energi dan air, pemanfaatan material ramah lingkungan, hingga manajemen air limbah dan sampah yang efektif dan efisien.
Sementara, prinsip-prinsip Bangunan Cerdas mencakup penggunaan sistem bangunan yang terkoneksi dengan internet dan standarisasi sistem penguncian pintar.
Pembangunan gedung Kemenko merupakan bagian utama dari infrastruktur dasar yang dibangun oleh Kementerian PUPR.
Sebagai bagian dari infrastruktur dasar, empat gedung Kemenko ini harus selesai pada tahun mendatang untuk mendukung pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Periode 2022-2024 merupakan tahap awal dari pemindahan ibu kota negara, termasuk para pegawai ASN ke IKN Nusantara.
Perayaan HUT Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, akan menjadi titik awal dari proses perpindahan ibu kota negara secara bertahap dari DKI Jakarta ke Nusantara.
IKN Nusantara adalah Ibu Kota Negara Indonesia di masa depan yang telah ditetapkan dan diatur oleh Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022.
Terletak di pesisir timur Pulau Kalimantan, wilayah Nusantara memiliki luas hampir empat kali lipat dari Jakarta, yakni sekitar 256.142 hektare dengan tambahan wilayah laut seluas 68.189 hektare.
IKN Nusantara bertujuan untuk mengubah orientasi pembangunan menjadi lebih berfokus pada Indonesia, dan berfungsi untuk mempercepat transformasi ekonomi negara.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Sandi Setyawan