Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan bahwa Jembatan Aek Tano Ponggol membuka peluang untuk mengembangkan pariwisata di Pulau Samosir, Sumatera Utara.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur di setiap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) direncanakan secara terpadu. Ini mencakup penataan kawasan, jalan, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Dalam prinsipnya, transformasi kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, pada Jumat (25/8).
Junaidi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, menjelaskan bahwa Jembatan Aek Tano Ponggol adalah satu-satunya akses darat untuk mencapai Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba.
“Jembatan Aek Tano Ponggol selesai dibangun pada bulan Desember 2022. Dibangun untuk menghubungkan kawasan Parapat ke Samosir, ini akan mendukung pariwisata di Pulau Samosir sekaligus mengurangi isolasi wilayah ini. Jembatan ini dirancang secara ikonik dengan penambahan elemen dekoratif,” kata Junaidi.
Jembatan utama memiliki tiga bentang, dengan bentang utama sepanjang 99 meter yang menggunakan struktur utama box girder. Jembatan pendekat juga terdiri dari tiga bentang dengan struktur utama prestressed I girder. Konstruksi dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Persero).
Selain pembangunan jembatan, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air juga melakukan pelebaran alur Tano Ponggol. Alur ini semula lebar 25 meter, diperluas menjadi 80 meter dengan panjang 1,2 km untuk dapat dilalui oleh kapal pesiar.
Pada tanggal 25 Agustus, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, meresmikan Jembatan Aek Tano Ponggol di Pulau Samosir, Sumatera Utara.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan jembatan sepanjang total 382 meter ini bertujuan untuk mendukung pengembangan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Sandi Setyawan