Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa diminta untuk memperbaiki kebijakan perpajakan yang berlaku di era Sri Mulyani. Purbaya pun diingatkan tidak mengulangi kinerja negatif Sri Mulyani dalam memungut pajak dan menjaga kesehatan fiskal.

“Pencopotan Sri Mulyani dari Menkeu mempunyai dampak positif terhadap pembaharuan kebijakan fiskal. Sri Mulyani secara kinerja memang buruk dalam mengcollect penerimaan perpajakan ataupun juga dalam menjaga kesehatan fiskal kita,” papar Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda, kepada Aktual,com, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Menurutnya, pencopotan Sri Mulani sesuai harapan CELIOS, mengingat semakin banyak kebijakan fiskal yang melenceng dari tujuan UUD 1945 di era Sri Mulyani, seperti alokasi dana Makan Bergizi Gratis (MBG) dari anggaran pendidikan.

Nailul juga berharap, efisiensi pengelolaan keuangan negara dilakukan secara selektif dengan melihat dampak yang dihasilkan.

“Pak Purbaya juga harus menyelesaikan permasalahan terkait dengan kebijakan fiskal nasional yang sudah melenceng ketika dipegang oleh Sri Mulyani. Kita mendesak ada perbaikan kebijakan perpajakan yang memperhatikan daya beli kelompok kelas menengah, serta melakukan evaluasi insentif fiskal yang diterapkan pemerintah kepada pengusaha,” papar Nailul.

Terkait saham yang terguncang karena adanya reshuffle yang terkesan mendadak, Nailul menyampaikan, dampak investasi di IHSG itu akan sangat temporer. Biasanya, saham akan rebound dengan cepat.

“Purbaya juga bukan orang baru di pemerintahan, jadi saya rasa keberlanjutan akan tetap diusung. Akan tetapi, saya juga melihat keraguan pasar karena sepak terjang dari Purbaya sendiri yang sangat sedikit bergelut dengan fiskal. Sentimen ini bisa menjadi faktor penurunan IHSG beberapa hari ke depan. Tinggal publik diyakinkan oleh pemerintah bahwa Purbaya ini orang yang tepat,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi