Wacana pemerintah yang akan melakukan impor Liquefied natural gas (LNG) dari perusahaan Keppel Offshore & Marine asal Singapura. (ilustrasi/aktual.com)
Jakarta, Aktual.com – Mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengaku kaget mendengar wacana pemerintah akan melakukan impor gas. Sebab, kata dia, kenyataannya sumber gas nasional terhitung cukup besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pemerintah, kata dia, tidak mesti melakukan impor. Dia pun menyarankan agar pemerintah fokus mendorong kontraktor mengembangkan temuan cadangan lapangan migas yang ada.
“Saya kaget pemerintah mengatakan akan impor gas bumi. Impor itu last option saja karena ada banyak lapangan gas yang belum di kembangkan,” kata dia kepada Aktual.com saat ditemui usai menjadi pembicara Seminar (Dinamika Energi Global dan Ketahanan Energi) di Kampus Tri Sakti Jakarta, Sabtu (28/10).
Dia menyebut beberapa lapangan gas yang dapat memenuhi kebutuhan Indonesia yakni terdapat sumber gas di Natuna, proyek IDD, Masela, Tangguh dan terdapat temuan baru di dekat Tanggu yaitu Blok Kaswari.
“Ada Natuna, lalu IDD walau Chevron belum mengembangi sekarang, tapi gasnya ada di dalam tanah. Kemudian Masela, Itu kan besar sekali gasnya. Di Papua ada Tangguh, Lalu ada Kaswari Blok yang baru ditemukan dan dekat dengan tangguh,” tutur dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta