Jakarta, aktual.com – Rusia disebut-sebut sangat mengutuk tindakan Israel setelah Bandara Internasional Damaskus di Suriah diserang. Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, menyatakan bahwa serangan tersebut berpotensi memperkeruh situasi di wilayah tersebut, yang sudah tegang akibat konflik di Gaza. Suriah, sebagai sekutu erat Rusia di Timur Tengah, kini menjadi fokus perhatian dalam konteks ini.
“Kami mengutuk keras serangan provokatif terbaru Israel terhadap fasilitas infrastruktur sipil penting Suriah,” kata Zakharova dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP Selasa (28/11).
“Kami yakin bahwa praktik keji seperti itu mempunyai konsekuensi yang sangat berbahaya, terutama dalam konteks memburuknya situasi di zona konflik Palestina-Israel dan akibatnya meningkatkan ketegangan regional,” tambahnya.
Pada hari Minggu, waktu setempat, Israel melancarkan serangan udara terhadap Bandara Damaskus. Akibatnya, operasional bandara terganggu, hanya beberapa jam setelah penerbangan kembali normal pasca-serangan serupa yang terjadi bulan lalu.
Serangan tersebut dilaporkan difokuskan pada landasan pacu, sementara suara ledakan juga terdengar dari bandara militer di wilayah Mazzeh di sebelah lain Damaskus.
“Pesawat-pesawat tempur Israel pada Minggu sore melakukan serangan baru yang menargetkan bandara internasional Damaskus… membuatnya tidak dapat digunakan lagi,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, dilansir AFP.
“Seorang perwira dan dua personel lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan pangkalan pasukan pertahanan udara di daerah Mazzeh,” ujar narasumber yang sama.
Sumber militer dari kantor berita SANA menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada pukul 16:50 waktu setempat. Mereka mengklaim bahwa “musuh Zionis melancarkan serangan udara dengan menggunakan rudal dari arah Golan Suriah yang diduduki.”
Sejak dimulainya perang sipil Suriah pada tahun 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara terhadap negara tetangganya di utara. Serangan tersebut terutama ditujukan kepada pasukan yang didukung oleh Iran, pejuang Hizbullah dari Lebanon, serta posisi militer Suriah. Intensitas serangan meningkat sejak dimulainya konflik antara Israel dan Hamas, sekutu Hizbullah, pada 7 Oktober.
Serangan Israel terhadap Bandara Damaskus dan Bandara Aleppo di utara pada tanggal 12 dan 22 Oktober telah menyebabkan kedua fasilitas tersebut tidak dapat digunakan. Penerbangan dialihkan ke Latakia di pantai barat setelah serangan pada tanggal 22 Oktober.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain