Moskow, Aktual.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menantang Amerika Serikat (AS) untuk melakukan duel rudal di Ukraina. Bahkan Putin meminta AS mengerahkan sistem rudal balistik canggih Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Ukraina untuk diadu dengan rudal canggih Oreshnik buatan Rusia.
Dilansir dari TASS, dalam konferensi pers akhir tahun, Putin mempersilakan AS untuk mengirim rudal THAAD itu ke Ukraina. ”Saya tidak tahu apakah mereka (THAAD) ada di Ukraina atau tidak. Walau menurut saya tidak ada. Namun jika Amerika memutuskan untuk mengirimkannya, biarkan mereka melakukannya,” lontar Putin, Kamis (19/12) waktu setempat.
Putin pun bertekat akan membersihkan Ukraina dari rezim neo-Nazi alias rezim pemerintahan Volodymyr Zelenskyy. ”Ada banyak orang kita (Rusia) di sana yang juga berbagi impian untuk membersihkan negara mereka dari rezim neo-Nazi,” lanjut Putin.
Masih terkait saran duel rudal itu, Putin mengatakan bahwa pihaknya akan membuktikan rudal balistik hipersonik Oreshnik dapat mengalahkan sistem pertahanan rudal AS mana pun. Ia juga menyarankan agar kedua belah (AS dan Rusia) memilih target yang ditunjuk untuk dilindungi oleh rudal AS.
”Biarkan mereka mengidentifikasi target di Kyiv, pusatkan semua sistem pertahanan udara dan rudal mereka di sana, lalu kita akan serang dengan Oreshnik. Mari kita lihat apa yang terjadi. Kita siap untuk eksperimen semacam itu. Apakah pihak lain (AS) siap?” lontar Putin kalem
Untuk diketahui, Rusia pertama kali menembakkan rudal Oreshnik ke kota Dnipro di Ukraina pada 21 November lalu. Rudal balistik yang berisi enam hulu ledak itu menghantam seluruh target tanpa dapat ditangkis sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS. Dikatakan Putin, peluncuran rudal Oreshnik itu adalah respon terhadap penggunaan rudal balistik ATACMS milik AS dan Storm Shadows milik Inggris.
Untuk diketahui, rudal THAAD telah dikirim AS ke Uni Emirat Arab, Israel, Rumania, dan Korea Selatan. Namun baru pada 17 Januari 2022 rudal itu melakukan intersepsi operasional pertamanya terhadap rudal balistik jarak menengah musuh yang masuk ke Uni Emirat Arab.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain