Moskow, Aktual.com – Presiden Rusia Vladimir Putin, menuduh Barat bermuka dua menghadapi teroris di Suriah, di mana Moskow dan koalisi pimpinan Amerika Serikat sedang melakukan kampanye pemboman secara terpisah.
“Selalu sulit untuk memainkan sebuah permainan ganda: menyatakan perlawanan kepada teroris dan dalam waktu yang lama mencoba memanfaatkan mereka untuk mengatur Timur Tengah berdasarkan yang diinginkan,” ujar Putin saat rapat ilmuwan politik di Sochi yang disebut dengan Valdai Club, dilansir dari AFP, Jumat (23/10).
“Sangat tidak mungkin untuk menang dari terorisme jika beberapa teroris tersebut digunakan sebagai alat untuk menyingkirkan rezim yang tidak diinginkan,” tambah Putin.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei lavrov telah mengatur pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, beserta rekan-rekan Turki dan Arab Saudi mereka di Wina, Swiss, untuk diskusi penting mengenai konflik suriah, sebuah perang yang telah berlangsung selama empat tahun dan telah menewaskan 250.000 orang dan mengusir jutaan orang dari kediaman mereka.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut dilakukan pasca kedatangan Presiden Suriah Bashar al-Assad ke Moskow untuk berdiskusi dengan Putin pada Selasa (20/10), kunjungan luar negeri pertama oleh pemimpin yang diperangi tersebut sejak 2011.
Rusia –yang telah diminta untuk mendukung militer Damaskus, banyak dicemaskan oleh Barat– bersikeras bahwa serangan udara yang diluncurkan sejak 30 September lalu menuju negara yang dalam keadaan perang telah mengenai kelompok militan dan kelompok “teroris” lainnya, dan semuanya dilakukan atas permintaan pemimpin Suriah.
Tetapi Amerika Serikat dan sekutunya yang juga melakukan kampanye pemboman terpisah di negara yang sama, mengatakan bahwa serangan dari Moskow diarahkan pada para pemberontak moderat yang didukung oleh Barat untuk melawan Assad.
“Tidak perlu ada permainan kata-kata, untuk menggolongkan teroris moderat ataupun tidak,” ujar Putin.
“Apa bedanya?” tanyanya, mengacu pada “menurut opini beberapa ahli, mereka yang disebut penjahat moderat memenggal korbannya secara moderat ataupun perlahan.” Selama pertemuannya dengan Assad, Putin meminta solusi politis yang melibatkan seluruh kelompok untuk mencoba meredakan perang, ujar Kremlin.
Artikel ini ditulis oleh: