Jakarta, Aktual.com — Sedikitnya 200 rumah yang berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Cikembar dan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak akibat diterjang bencana puting beliung.

“Dari jumlah tersebut 19 rumah masuk kategori rusak sedang dan tiga rusak berat, sisanya rusak ringan,” kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Agung Citra di Sukabumi, Sabtu (21/5).

Menurutnya, bencana puting beliung tersebut terjadi pascaturun hujan deras yang disertai angin kencang yang kemudian datang angin puting beliung yang memporak porandakan rumah di dua kecamatan itu.

Pada peristiwa ini tidak ada korban jiwa, tapi satu rumah di Kecamatan Cicantayan yang tertimpa pohon aren sepanjang 15 meter dan berdiameter 50 cm belum bisa dievakuasi hingga saat ini petugas masih terus membantu mengevakuasi pohon tersebut.

Pihak BPBD masih terus melakukan pendataan dan verifikasi jumlah kerusakan, karena hingga kini masih ada rumah rusak yang belum terdata oleh pihaknya. Mayoritas bangunan yang rusak tersebut pada bagian atapnya, seperti genteng atau plafon.

“Untuk bantuan belum kami salurkan karena masih melakukan pendataan dan hari ini rencana bantuan darurat akan diberikan langsung oleh Bupati Sukabumi, Marwan Hamami,” tambahnya.

Agung mengatakan untuk warga yang rumahnya rusak berat, untuk sementara diungsikan ke tempat yang lebih aman baik ke keluarganya maupun tetangganya. Rencananya bantuan yang akan diberikan, tidak hanya makanan siap saji saja atau alat rumah tangga, tetapi bahan bangunan pun akan disiapkan.

Sementara, Camat Cicantayan Kurnia Lismana mengatakan di wilayahnya ada enam rumah yang rusak berat di Desa Cimanggis. Untuk rusak ringan mencapai 20 unit.

Antisipasi bencana susulan, pihaknya sudah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. “Satu dari enam rumah yang rusak berat tersebut disebabkan karena tertimpa pohon aren,” katanya.

Di tempat yang sama, warga yang rumahnya tertimpa pohon aren, Santi Susanti mengatakan ia dan keluarganya tidak bisa lagi menghuni rumahnya itu karena rusak berat setelah tertimpa pohon aren.

Untuk sementara, ia mengungsi di rumah keluarganya yang terdekat. “Waktu kejadian saya tidak berada di rumah, karena tengah berkunjung ke rumah orang tuanya. Untuk sementar ini saya dan keluarga tinggal di rumah orang tua,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka