Laju pertumbuhan kubah saat ini, lanjutnya, masih rendah sehingga untuk memenuhi volume kawah dalam waktu singkat kemungkinannya kecil.
Jonan menambahkan status Gunung Agung hingga Rabu (3/1) pukul 18.00 Wita menunjukkan jumlah kegempaan dengan konten frekuensi tinggi maupun rendah masih terus terekam yang mengindikasikan adanya tekanan dan aliran magma dari kedalaman hingga ke permukaan.
“Namun demikian, energi gempa saat ini belum menunjukkan tren naik yang signifikan,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, data deformasi dalam beberapa hari terakhir juga menunjukkan tren stagnan yang mengindikasikan belum adanya peningkatan pada sumber tekanan secara signifikan.
“Sedangkan, data geokimia terakhir menunjukkan masih adanya gas magmatik SO2 dengan ‘flux’ sekitar 100-300 ton/hari,” katanya.
Menurut Jonan, perkiraan potensi bahaya saat ini berupa lontaran batu pijar, pasir, kerikil, dan hujan abu pekat juga lahar hujan.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid