Jakarta, Aktual.com – Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani membantah informasi yang beredar di masyarakat yang mengindikasikan adanya erupsi Gunung Salak pada tanggal 10 Oktober 2018.
“Hasil observasi lapangan yang dilakukan secara langsung oleh pengamat Gunung Salak hingga pukul 20:00 WIB tidak teramati adanya jatuhan/hujan abu vulkanik dan tidak terdengar suara dentuman baik di wilayah puncak Gunung Salak maupun di sekitar lerengnya seperti di wilayah Taman Nasional Gunung Salak-Halimun di kawasan Cidahu, Kabupaten Sukabumi,” ujar Kasbani, di Jakarta, Jumat (12/10).
PVMBG mencatat, pengamatan visual Gunung Salak dari periode Oktober 2018 pada umumnya cuaca cerah hingga hujan, angin Lemah ke arah selatan dan utara. Suhu udara sekitar 22 – 29 Celcius. Kelembaban 92 persen. Gunung Salak terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap nihil.
Pemantauan visual pada sore hari hingga saat ini Gunung Salak umumnya tertutup kabut dan cuaca hujan.
Data kegempaan, terekam 23 kali gempa tornillo dengan amplitudo 5 – 10 mm dan lama gempa 4.5 – 25 detik. 9 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 4 – 7 mm dan lama gempa 4 – 10 detik.
Sebanyak 10 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 7 – 12 mm, S-P 0.5 – 2 detik dan lama gempa 6 – 10 detik. 12 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 6 – 12 mm, S-P 5 – 8 detik dan lama gempa 20 – 47 detik. 7 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 7 – 11 mm, S-P 11 – 14 detik dan lama gempa 22 – 97 detik.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid