Karenanya, magma dapat terus menjebol lapisan material yang telah tertimbun selama puluhan tahun lamanya di Gunung Agung.

“Kalau melihat kejadian terakhir 64 tahun lalu yaitu tahun 1963, potensi energi yang disimpan besar sekali,” kata Kasbani.

Dikatakan Kasbani, aktivitas kegempaan akibat pergeralan magma terus meningkat. Pada Rabu (20/9) terhitung terjadi 560 kali gempa. Sementara pada Kamis (21/9) terjadi 289 kali gempa sampai pukul 12.00 Wita.

Kasbani pun mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Agung agar menjauhi gunung tersebut, paling tidak dalam radius 6 km dari puncak gunung.

“Warga tidak boleh lagi beraktivitas pada radius itu,” tutupnya.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid