Ia mengatakan tentang belum terekamnya tremor menerus. Saat ini, aktivitas vulkanik masih terekam yang mengindikasikan adanya pergerakan magma di dasar kawah.
Secara visual, teramati asap putih kelabu dengan ketinggian 1.500 hingga 2.000 meter di atas puncak.
“Kami tidak berani mengambil kesimpulan aktivitas Gunung Agung sudah menurun hanya dilihat dari satu data satu sampai dua hari, namun perlu diamati bagaimana ‘sipen’ gunung ini sejak awal seperti pada September dan Oktober banyak terjadi gempa hingga 1.000 kali,” katanya.
Ia menjelaskan hal itu merupakan manifestasi pergerakan magma menuju permukaan.
Kondisi saat ini, ujarnya, terdeteksi pergerakan magma sudah sampai permukaan yang tidak perlu mendobrak lantai kawah.
Dari data satelit, kata Devy, masih terpantau adanya efusi lava yang artinya lava keluar ke permukaan dasar kawah.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid