Dalam jumpa persnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa kondisi terkini Gunung Agung sudah masuk fase kritis, dimana fase potensi letusan sangat tinggi dan dapat terjadi dengan waktu tidak bisa diprediksi. AKTUAL/Munzir

Karangasem, Aktual.com – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani mengaku pihaknya telah melakukan pengukuran deformasi Gunung Agung. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kembang kempis gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl tersebut.

“Kita melakukan juga pengukuran deformasi untuk mengetahui kembang kempisnya gunung itu. Tren yang kita lihat dan itu meningkat,” kata Kasbani di Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis (28/9).

Dijelaskan Kabani, kecenderungan yang terekam menunjukkan jika grafiknya terus mengalami peningkatan. ‎”Yang kita lihat kecenderungan, grafiknya naik terus. Kita punya salah satu alat ukur itu di lereng ke arah Besakih. Kebetulan kita ukur di sana dan kita tidak bisa menambahkan lagi ke arah atas karena memang tidak memungkinkan, waktunya kurang tepat sekarang,” kata Kasbani.

Dari hasil pengukuran, Kasbani tak menampik jika Gunung Agung tengah mengalami penggembungan. ‎”Gunung ini ada indikasi penggembungan, inflasi, intinya di situ. Ini juga konsisten dengan kenaikan kegempaan. Artinya, ada energi magma yang mendesak ke atas,” demikian Kasbani.

Laporan: Bobby Andalan

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid