Padang, Aktual.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan dan menegaskan aktivitas Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar masih tinggi, sehingga warga diminta tetap menjauhi radius 4,5 kilometer dari Kawah Verbeek atau pusat erupsi.
“Pada Level III ini kami imbau masyarakat tidak masuk pada radius 4,5 kilometer karena aktivitas Marapi masih tinggi,” kata Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi dari PVMBG, Kristianto, di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), pada Selasa (16/1).
Kristianto menjelaskan bahwa sejak terjadinya erupsi pada 3 Desember 2023, aktivitas gunung ini bersifat fluktuatif. Berdasarkan catatan tersebut, PVMBG mendorong masyarakat untuk tetap waspada.
“Jadi fluktuatif ya. Misalnya pada 13 Januari 2024 PVMBG mencatat empat kali erupsi, kemudian pada 14 Januari hanya dua kali erupsi,” sebut Kristianto.
Sejak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya PVMBG, meningkatkan status Gunung Marapi dari Level II menjadi Level III, material pijar masih tetap berada dalam radius 4,5 kilometer.
Namun, jika material pijar sudah melampaui batas tersebut, PVMBG akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk langkah-langkah untuk menjaga keselamatan masyarakat.
“Untuk meningkatkan status (gunung) itu tidak gampang dan butuh berbagai pertimbangan,” ujar Kristianto.
Pertimbangan tersebut melibatkan analisis data rekaman seismograf terkait aktivitas gempa dan faktor lainnya. Terkait perbedaan warna abu vulkanik yang dilepaskan selama erupsi, Kristianto menyatakan bahwa hal ini perlu diteliti lebih lanjut di laboratorium.
“Abu vulkanik yang kelabu itu biasanya lebih lembut, tapi kalau abunya lebih kehitaman biasanya mengandung kerikil,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan