Karangasem, Aktual.com – Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil meminta masyarakat tetap tenang, meski gempa tremor non-harmonic sudah mulai muncul di Gunung Agung. Ia meminta kepada awak media agar berhati-hati membuat berita agar warga tak panik.
“Tremor harmonik bisa terjadi kalo aliran fluida mengakibatkan bergeraknya conduit dan membuat resonance effect atau efek resonansi. Tremor harmonik juga tidak selalu diikuti letusan,” kata Devy, Kamis (12/10).
Diakui Devy, tremor terus menerus (non-harmonic) sering menjadi penanda terakhir sebelum letusan. “Tremor menerus (non-harmonic) biasanya menjadi penanda terakhir sebelum letusan terjadi,” tutur Devy.
Biasanya, kata Devy, hal itu terjadi berkaitan dengan penghancuran sumbat penutup kawah.
Sebelumnya diberitakan, gempa tremor non-harmonic sudah terasa di Gunung Agung. Dalam laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang disusun oleh I Nengah Wardana, gempa tremor non-harmonicsebanyak tiga kali, amplitudo: 1.5-4 mm dengan durasi urasi : 80-140 detik.
Laporan Bobby Andalan, Bali
Artikel ini ditulis oleh: