Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Karangasem, Aktual.com – Gunung Agung terus meletus. Letusan gunung setinggi 3.142 mdpl itu hingga kini tak berjeda. Statusnya pun telah dinaikkan dari siaga (level III) menjadi awas (level IV).

‎Asap kelabu-kehitaman membumbung setinggi 3 kilometer. Bersamaan dengan itu, gunung tertinggi di Bali itu juga memuntahkan abu vulkanik. Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika tak menampik abu pekat terpantau dari Pos Pemantauan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.

Bahkan, katanya, ketebalan abu semakin pekat di kawah Gunung Agung.‎ “Tumpukan abu di puncak kawah sangat tebal. Pasir dan abunya tebal,” jelas Suantika, Senin (27/11).

Saat ini, material yang dimuntahkan gunung setinggi 3.142 mdpl masih berupa asap dan abu. Asap dan abu itu dimuntahkan menerus oleh Gunung Agung. Menurut Gede, jumlah material abu yang dimuntahkan gunung tertinggi di Bali itu amat besar volumenya. “‎Abu yang dimuntahkan itu jutaan ton,” papar dia.

Sepanjang pengalaman PVMBG, sebaran abu vulkanik terjauh yakni kala Gunung Kelud di Jawa Timur meletus. ‎”Sebaran abu terjauh dalam sejarah kami dari Kelud, Jatim sampai Jakarta.‎ Itu waktu Kelud meletus, sekitar 2 ribu kilometer. Gunung Agung dari sini (Bali) sampai Surabaya,” tuturnya.
Laporan Bobby Andalan, Bali

Artikel ini ditulis oleh: