Samarinda, aktual.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Timur menunda sejumlah agenda untuk persiapan skala nasional maupun lokal yang melibatkan banyak orang dalam upaya mencegah penularan maupun penyebaran virus corona baru (COVID-19).
“Kami mendukung upaya pemerintah untuk menekan penularan virus corona, makanya sejumlah agenda penting untuk sementara ini kami tunda sambil menunggu perkembangan,” ujar Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Kaltim Achmad Ridwan di Samarinda, Kamis [26/3].
Sejumlah agenda penting yang ditunda itu seperti persiapan untuk mengikuti Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) yang rencananya digelar di Jawa Timur pada September mendatang.
Dalam menghadapi Porwanas Jatim tersebut, mulai sekarang seharusnya dilakukan persiapan terutama seleksi beberapa cabang olahraga (cabor) yang akan diikuti, antara lain seleksi pada cabor futsal, biliard, bulu tangkis, catur, bowling, dan tenis meja.
Agenda lain tidak kalah penting yang juga tertunda adalah rencana Uji Kompetensi Wartawan (UKW) untuk angkatan 18 dan 19 di Kabupaten Berau dan di Kota Bontang. Kemudian rencana Konferensi PWI Berau dan Pelantikan Pengurus PWI Bontang.
“PWI Kaltim berharap social distancing (menjaga jarak) atau merujuk istilah terbaru dari WHO, yakni physical distancing, harus dipahami oleh seluruh elemen dan lapisan masyarakat, karena physical distancing adalah menjaga jarak fisik guna memastikan virus tidak menyebar,” tuturnya.
Ia mengatakan, perang melawan musuh tidak terlihat seperti virus corona, bisa dimenangkan jika semua pihak mempersempit ruang hidupnya dengan cara mengurangi bertemu dan berkumpul banyak orang. Pola hidup bersih dan sehat juga penting agar imunitas kuat.
Ia melanjutkan, sampai saat ini kurva penderita COVID-19 di Indonesia maupun Kaltim masih meninggi, belum menunjukkan grafik melandai sehingga peran aktif masyarakat dalam menekan penularannya sangat menentukan.
“Perkembangan terbaru pada Rabu (25/3), pasien positif COVID-19 di Indonesia berjumlah 790 orang. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB di channel YouTube menjelaskan kasus positif corona bertambah 105 kasus baru,” katanya.
Total kasus positif 790, yang sembuh bertambah 1 orang atau menjadi 31 orang sembuh. Angka kematian dari 55 menjadi 58. Sementara di Kaltim, tidak ada penambahan kasus positif baru, pasien yang terkonfirmasi positif corona di Kaltim ada 11 orang.
“Dari keterangan Yuri, penanganan COVID-19 sangat dipengaruhi bagaimana masyarakat berperan aktif mencegah dan mengendalikannya. Harus dilaksanakan pembatasan jarak fisik dalam komunikasi sehari-hari, di luar dan di dalam rumah,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eko Priyanto