Jember, Aktual.com – Relawan Sipil Bergerak (Resab) cegah covid19 Jember kembali berbagi dalam aksi kemanusiaan membantu meringankan warga terdampak pandemi corona. Resab kali ini merupakan kolaborasi antara Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Jember, Perserikatan Wartawan Jember (PWJ) Asyik dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember.
Kolaborasi tersebut dengan mendirikan dapur umum yang berlokasi di Kantor Koramil Jenggawah. Puluhan petugas PSM dari berbagai desa dan kecamatan kompak dalam penyiapan makanan siap saji. Koordinator Dapur Umum Resab Covid19 Sektor Kecamatan Jenggawah M Zaunuri mengatakan, ada ratusan bungkus nasi siap saji yang segera dibagikan untuk warga yang sedang menjalankan isolaso mandiri, warga tidak mampu serta warga terdampak langsung covid19. “Total ada sekitar 600 bungkus nasi siap saji yang kami bagikan pada warga terdampak di wilayah desa di Kecamatan Jenggawah,” kata Zainuri, Sabtu (21/8/2021).
Dia juga mengatakan, dapur umum aksi berbagai untuk kemanusiaan itu digelar dua hari hingga besok Minggu. “Hari Minggu besok kita lanjutkan untuk kembali membagikan sekitar 500 bungkus nasi siap saji untuk warga terdampak covid19,” ujarnya.
Sementara Ketua PWJ Asyik Kustiono Musri menyampaikan, Resab Covid Dapur Umum berbagi untuk warga terdampak covid19 ini merupakan lokasi ketiga. “Setelah dapur umum di Kedung Pereng Kaliwates bersama pasukan Solid, Desa Bangsalsari dan Koramil Jenggawah, pekan depan kolaborasi aksi kemanusiaan ini akan digelar di Kencong atau Ambulu. Kita berharap kegiatan ini bisa mempercepat penuntasan pandemi covid19, kalau bisa pekan depan ini Jember bisa PPKM Level 2 atau 1,” kata Kustiono Musri.
Dia juga berharap aksi kemanusiaan di Jember tersebut bisa lebih meluas dan melibatkan banyak pihak secara gotong-royong menuntaskan pandemi covid19. Berdasarkan data terbaru sebaran covid19 di Jember menyebutkan, ada 107 orang terkonfirmasi positif baru, 82 pasien sembuh baru dan 4 warga meninggal. Sementara zona merah se-Jember sudah berkurang menjadi 7 kecamatan dari 31 kecamatan, sedangkan 24 kecamatan masuk zona oranye atau resiko sedang.
(Aminudin Aziz)
Artikel ini ditulis oleh:
Nusantara Network