Kata alumni Al-Azhar Kairo ini, orang yang terpapar virus ideologi seperti HTI akan menjadi ekstrim dan radikal: tidak mau menerima perbedaan, menolak Pancasila, pemerintahnya dianggap ‘toghut’, serta anti demokrasi.

“Jadi, jika HTI menolak demokrasi maka mereka telah melanggar kesepakatan bernegara yang telah disepakati oleh ulama dan elemen nasionalis lainnya. Apalagi ingin menolak Pancasila dan ingin menggantinya dengan khilafah yang diklaim sebagai dakwah Islam, padahal tidak ada sama sekali dalilnya dalam Islam”, beber Taufik.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid