Jakarta, Aktual.com – Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdhlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’ arif meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi garda terdepan dalam mensukseskan vaksinasi guna mencegah munculnya gelombang ketiga COVID-19.
“Tokoh agama dan tokoh masyarakat harus menjadi corong untuk mensukseskan vaksinasi. Semua lapisan masyarakat harus jadi sponsor. Tokoh agama jangan menghalangi umat untuk vaksinasi,” katanya saat seperti yang dilansir dari Antara, di Jakarta, Jumat (5/11).
Menurut KH Samsul Ma’ arif, vaksinasi itu wajib hukumnya karena kalau tidak vaksin akan menbahayakan diri sendiri dan orang lain, sehingga masyarakat masyarakat harus berikhtiar untuk vaksinasi dan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
“Vaksinasi harus digenjot. Saya minta tokoh agama menjadi garda terdepan dalam mensukseskan vaksinasi,” katanya.
Samsul Mu’arif menginghatkan, meskipun di Jakarta Jakarta saat ini sudah berstatus PPKM level1, tapi warga tidak boleh abai pada protokol kesehatan. Dengan terus menerapkan protokol kesehatan, kata dia, juga untuk mencegah munculnya COVID-19 gelombang ketiga,” katanya.
“Jangan sampai terjadi gelombang ketiga. Meningkatnya kasus COVID-19 pada lebaran kemarin, harus dijadikan pembelajaran berharga menghadapi situasi sekarang. Saya meminta kepada seluruh umat beragama dan lebih hati-hati,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patri,a mengimbau, warga untuk sementara membatasi mobilitas termasuk menghindari pergi keluar kota untuk mengantisipasi gelombang tiga COVID-19. “Tetap di rumah, dan kami sarankan kurangi bepergian apalagi keluar kota,” kata Riza Patria di Jakarta, Jumat.
Riza menyebut, ada potensi gelombang ketiga COVID-19, termasuk adanya varian baru penyakit dari virus SARS CoV-2, sehingga masyarakat harus dapat mencermati pengalaman sebelumnya, ketika ada libur panjang maka kasus COVID-19 dapat kembali meningkat.
“Setiap ada libur selalu ada peningkatan penyebaran COVID dan kita berharap di libur akhir tahun dan awal tahun ini ke depan ini tidak terjadi penyebaran lagi,” ujar Riza.
Sementara itu, berdasarkan corona.jakarta.go.id perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta hingga Kamis tercatat penambahan sebanyak 111 kasus positif dan penambahan 60 kasus aktif yang dirawat dan diisolasi sehingga kasus aktif mencapai 976 kasus.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arie Saputra