Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno Rachmawati Soekarnoputri menyampaikan kata sambutan dalam acara buka puasa bersama di Kampus Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, Senin (6/6/2016). Acara tersebut juga diadakan dalam rangka memperingati 115 tahun hari kelahiran Presiden I RI Soekarno.

Jakarta, Aktual.com – Politisi senior Rachmawati Soekarnoputri mengaku kaget, terhenyak, sekaligus sedih mendapat kabar adanya belasan pemudik yang tewas saat terjebak macet di pintu keluar tol di Brebes, Jawa Tengah. Dia khawatir kejadian serupa berulang saat arus balik.

“Ini fenomena apa? Lalu bagaimana waktu kembali dari mudik?” kata dia, Jumat (8/7).

Disampaikan, kejadian meninggalnya para pemudik karena kemacetan parah merupakan ulah daripada manusia sendiri. Tradisi tahunan dalam rangka mempererat tali silaturahmi itu justru menjadi tragedi dan jumlah korbannya juga di luar akal sehat.

“Di jalan berjam-jam dan berhari-hari berada dalam kemacetan, kehujanan, keanginan. Di antara mereka ada yang memakai bajaj, viar, truk tertutup terpal seadanya,” kata Rachma.

Putri Proklamator Kemerdekaan RI Ir Soekarno itu menambahkan, di negara lain tragedi kemacetan berujung pada kematian jarang terjadi. Di negara lain, menjelang lebaran tiba kebanyakan mereka semakin meningkatkan ibadah sebagai penutup rangkaian puasa selama sebulan.

“Zaman Bung Karno pun tidak ada euphoria lebaran seperti sekarang. Di saat yang sama, orang-orang berlomba memberikan mudik gratis, agar dikatakan dermawan?” kata dia.

“Penguasa dan pengusaha dalam hal ini menurutnya harus bertanggungjawab, yakni dengan memberikan pengobatan gratis kepada mereka yang terluka karena ikut latah mendorong terjadinya bencana mudik,” demikian Rachma. (Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh: