Jakarta, Aktual.com — Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Kamis (18/6) telah menggarap bekas Kepala BP Migas Raden Priyono dalam dugaan korupsi dan pencucian uang penjualan kondensat bagian negara, yang melibatkan SKK Migas dan PT TPPI.

Dari hasil pemeriksaan Raden pun menyeret nama Wapres Jusuf Kalla dalam kasus megakorupsi dan pencucian uang senilai Rp 2 triliun itu. Namun keterangan Raden itu, buru-buru diragukan oleh polisi.

Sebab, menurut Direktur Pidsus Brigjen Victor Simandjuntak penujunjukan langsung PT TPPI seharusnya tetap ada di pundak BP Migas yang sekarang berganti nama menjadi SKK Migas itu.

“Penunjukan PT TPPI menurut dia kebijakan (Wapres) tapi kepala BP Migas kan seharusnya membuat kebijakan bukan melaksanakan kebijakan itu yang tidak dia sadari. Dia juga tidak bisa mempertanggungjawabkan kontrak kerja karena lifting yang pertama tanpa kontrak,” kata dia di Mabes Polri, Jumat (19/6).

Apalagi, kata Victor lifting yang pertama itu hanya berupa penunjukan dan pemberitahuan bukan melalui kontrak kerja. Ini yang disebut Victor sebagai keterangan yang tidak masuk akal.

“Tidak ada persetujuan Pak JK. Mereka hanya bawa-bawa saja. Saya beri contoh. Kalau Kabareskrim memerintahkan saya menangkap seseorang apa lalu langsung saya tangkap? Apa saya tidak membuat surat tugas, surat perintah, kan itu harus dilaksanakan.”

Menurut Victor, jika ada masalah dengan penangkapan itu maka bukan Kabareskrim yang diproses hukum melainkan dirinya. Jika benar JK memerintahkan untuk menunjuk langsung TPPI seharusnya itu dilengkapi dengan persyaratan kontraktor.

“Itu kan yang harus dilaksanakan. Kenapa mesti ada pejabat yang diangkat sedemikian tingginya kalau kemudian dia hanya melaksanakan perintah begitu saja. Perintah wapres juga bukan seperti itu. Bukan dikatakan menunjuk ini, enggak seperti itu,” kata dia.

Kendati begitu Vicktor tidak tahu persis apa yang telah diperintah JK itu. Namun, yang dia tahu memang presiden dan wapres selalu memimpin rapat. “Untuk apa ada menteri, ada Kepala BP Migas?” ujarnya balik bertanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu