Beirut, Aktual.co — Radio kelompok Negara Islam memuji pelaku serangan mematikan atas koran satir Prancis “Charlie Hebdo” dengan menyebut mereka pahlawan.
“Pahlawan pejihad membunuh 12 wartawan, yang bekerja untuk majalah Prancis ‘Charlie Hebdo’ dan melukai lebih dari 10 lagi untuk membalaskan Nabi,” kata pernyataan, yang dibacakan di radio Al-Bayan.
Dalam kenyataan, hanya delapan wartawan tewas dalam serangan pada Rabu di markas mingguan satir di Paris itu. Dari empat lain yang tewas, dua polisi.
Dalam pernyataannya, Al-Bayan menuduh “Charlie Hebdo” menghina nabi bertahun-tahun, dengan menambahkan bahwa di antara yang tewas adalah yang mengejek Islam dan tokoh besarnya.
Karyawan “Charlie Hebdo” bertahun-tahun menjadi sasaran ancaman pembunuhan, sejak 2006 ketika mencetak ulang 12 kartun Nabi Muhammad terbitan tahun sebelumnya oleh suratkabar Denmark “Jyllands-Posten”.
Pemimpin redaksi majalah itu, Stephane “Charb” Charbonnier, termasuk di antara lima kartunis tewas dalam serangan tersebut, yang juga merenggut nyawa polisi, yang ditugaskan melindunginya.
Belum ada pernyataan bertanggung jawab atas pembunuhan itu, yang memicu kecaman berbagai negara.
Kelompok bersenjata bertopeng dan berpakaian hitam penyerbu markas “Charlie Hebdo” pada siang bolong itu dikatakan berteriak “kami membalaskan nabi” dan “Allahu Akbar”.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid