“Terjadinya letusan freatik tidak diawali dengan gempa-gempa vulkanik. Letusannya berupa lumpur panas, gas, dan air.”

Lebih lanjut, Surip mengatakan berdasarkan hasil pengukuran kadar gas di sekitar Kawah Sileri pascaletusan yang terjadi Minggu (2/7) siang tercatat masih pada batas normal.

“Yang pasti, Kawah Sileri tidak mengeluarkan gas beracun seperti halnya yang dikeluarkan Kawah Timbang. Kawah Timbang lebih berbahaya lagi karena mengeluarkan gas beracun, sedangkan Kawah Sileri hanya letusan-letusan freatik.”

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara Arief Rahman menyatakan bahwa sejumlah kawah di Dataran Tinggi Dieng cukup aman bagi wisatawan pascaletusan freatik di Kawah Sileri Menurut dia, letusan freatik di Kawah Sileri tidak memicu peningkatan aktivitas kawah lainnya di Dataran Tinggi Dieng seperti Kawah Timbang, Kawah Sikidang, dan Kawah Candradimuka.

Akan tetapi, Kawah Timbang bukan merupakan destinasi wisata karena berpotensi mengeluarkan gas beracun dan lokasinya jauh dari Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu