Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi X DPR RI Yayuk Basuki mempertanyakan sejumlah transparansi pengajuan anggaran yang diminta Inasgoc terkait penyelenggaraan even Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Yayuk menilai ada banyak hal yang perlu dijelaskan dari total anggaran sebesar Rp4,9 triliun yang disampaikan Ketua Inasgoc, Erick Thohir dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI, diantaranya soal pertanggungjawaban mengenai anggaran sebesar Rp600 miliar.
“Apa sudah ada pertanggungjawaban dari Inasgoc terkait anggaran Rp600 miliar, karena sampai sekarang kami belum menerima soal laporan itu, memang betul sekarang Inasgoc sudah ada Perpres nya bahwa pertanggungjawaban baru diberikan nanti setelah penyelenggaraan Asian Games paling lambat akhir Desember,” kata Yayuk dalam RDPU, di Komisi X DPR RI, Senayan, Kamis (13/7).
“Hanya ini anggaran yang telah digelontorkan pada 2015/2016 yaitu campaign fee dan broadcasting fee (Asian Games), ini yang sebetulnya kami terus terang saja bukan tidak percaya tapi ini soal sukses administrasi kita tidak ingin meninggalkan hal-hal yang kurang baik kemudian harinya,” tambahnya.
Masih dikatakan mantan atlet tenis itu, dia mulai mempertanyakan soal anggaran yang ditujukan kepada setiap Deputi Inasgoc.
“Saya melihat di Deputi I perlengkapan Cabor untuk tes event ini untuk apa saja?, karena untuk Deputi I ini anggarannya sebesar Rp1,2 triliun untuk tahap I kemarin sudah dikeluarkan Rp20 miliyar, apa urgensinya seperti apa dan Cabor apa saja?,” tanyanya.
“Lalu, Deputi II yang dimana anggarannya sekitar Rp1,68 triliun, saya tidak mengerti soal adanya anggaran untuk dekorasi looks of the games karena anggarannya besar Rp175 miliar, terus opening dan closing Asian Games yang tahap keduanya mencapai Rp205 miliar, apakah urgen karena itu dilakukan nanti pada saat di eventnya di 2018? masih ada waktu,” papar politikus dari fraksi PAN itu.
Dia menyampaikan bahwa penyisiran atas pengajuan anggaran yang disampaikan Inasoc sebagai penyelenggara event Asian Games 2018, semata-mata karena kondisi perekonomian atas anggaran pemerintah sedang mengalami devisit.
“Saya menyisir begini karena anggaran pemerintah kita saat ini sedang devisit, sehingga kita mau agar anggaran tepat sasaran dulu mana yang didahulukan dan kita setujui,” ujarnya.
“Pada Deputi III soal pembangunan sistem Website Asian Games, yang pada pengajuan tahap II ini ada sekitar Rp957 miliar mungkin saya perlu penjelasannya seperti apa?, terus terang saya sebetulnya dibilang kecewa atas pemasaran tentang Asian Games belum terlihat banyak, dengan anggaran ini saya ingin tahu pemasarannya seperti apa?,” pungkas dia.
Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan