Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Karman BM menilai kunjungan Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud ke Indonesia merupakan tanda bahwa negara tersebut sudah mulai melirik Indonesia.
Lirikan Arab Saudi kepada Indonesia disebut GPII karena adanya perubahan politik dunia, terutama kebijakan Presiden Amerika Serikat yang baru, Donald Trump, yang kurang bersahabat dengan Islam dan timur tengah.
“Kebijakan Presiden Trump yang diskriminatif terhadap Islam dan Timur Tengah, membuat ketidaknyamanan bagi para investor Timur Tengah. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia mulai dilirik oleh negara-negara di kawasan Timur Tengah,” kata Karman dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/2).
Menurutnya, Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan peluang dalam kunjungan Raja Salman. Pasalnya, dengan kekuatan finansial yang besar, Raja Salman dapat mengarahkan aliran uang dari negaranya ke Indonesia dalam bentuk investasi yang tidak sedikit.
“Sebagian besar orang-orang kaya Saudi adalah keluarga istana. Sebut saja Pangeran Walid bin Talal bin Abdul Aziz adalah termasuk orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai USD 20 miliar. Dengan lahan investasi terbuka di Indonesia, maka sangat memungkinkan kerjasama itu diperkuat,” jelas Karman.
Bagi GPII, akan sangat naif jika Indonesia yang belajar kepada negara-negara Timur Tengah dalam memerangi terorisme tetapi tidak optimal memanfaatkan potensi ekonomi yang luar biasa ini. GPII pun menegaskan kepentingan ekonomi menjadi sangat penting dibanding masalah keagamaan dan keamanan saja.
(Teuku Wildan)
Artikel ini ditulis oleh: