Proyek pembangunan depo kereta transportasi massal cepat (MRT) di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (12/8/2016). Hingga awal Agustus, pengerjaan struktur kereta MRT mencapai lebih dari 50 persen. Untuk pengerjaan struktur layang, tingkat penyelesaian 33,81 persen atau lebih lambat dari pengerjaan terowongan bawah tanah MRT yang mencapai 68,02 persen atau sepanjang 3.412,5 meter

Jakarta, Aktual.com – Rancangan Pembangunan Nasional dan wacana kembali ke UUD 1945 yang asli menjadi salah satu topik utama Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Komunikasi Keluarga Alumi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) yang digelar di Jakarta.

“Tentu bukan pembangunan yang asal pembangunan, namun pembangunan yang substansial. Bukan hanya fisik namun juga karakter,” tegas Sekjen Fokal IMM Azrul Tanjung di Jakarta, Jumat (26/8).

Selain nalar proklamasi, Rakernas Fokal juga membahas wacana kembalinya ke UUD 1945. Fokal menyadari saat ini ada proses di Republik ini, baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik yang sudah menjadi sangat liberal dan tercerabut dari akar budaya, ekonomi, sosial dan politik Indonesia.

Fokal berharap Indonesia tak terlena dari sistem lain namun melupakan asal usul dan sumber sendiri sebagaimana pernah diingatkan Presiden RI Soekarno. Pernyataan yang terbukti, dimana banyak bangsa lain memuji demokrasi, Pancasila, Kebhinekaan dan semua moral ajaran bangsa Indonesia.

“Ini harus kita temukan kembali, kita gali kembali dan kita gunakan untuk menjadi dasar pembangunan Indonesia di masa mendatang,” tegas Azrul.

Secara internal, Rakernas akan membahas program kerja dalam waktu satu tahun mendatang. Rakernas juga menjadi sarana konsolidasi organisasi.

Di atas itu semua, sebagai bagian dari kekuatan masyarakat Indonesia, Fokal IMM yang memiliki banyak potensi dan SDM yang tersebar di berbagai lini siap bekerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak. Semuanya dilakukan dalam rangka konsolidasi demokrasi dan ikut terlibat aktif dalam proses pembangunan.

Rencananya, rakernas dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Ade Koamruddin, Mendikbud Mucajir Effendy dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset M Natsir. Hadir pula tokoh-tokoh partai politik lintas partai. (Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid