Jakarta, Aktual.co — Salah satu perusahaan jasa ladang minyak terbesar di dunia, Halliburton Co mengatakan akan memangkas 5.000 hingga 6.500 pekerjanya untuk mengatasi penurunan harga minyak mentah. Hal tersebut merupakan tindakan terbaru dalam serangkaian pengumuman PHK di ladang minyak.

Perusahaan yang berbasis di Houston itu membuat pengumuman dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa. Pemangkasan pegawai itu mencapai sekitar 6,5-8,0 persen dari angkatan kerja globalnya seebanyak 80.000 karyawan.

“Kami menghargai setiap karyawan yang kami miliki, tetapi sayangnya kami dihadapkan dengan kenyataan sulit bahwa pengurangan diperlukan untuk melewati lingkungan pasar yang penuh tantangan,” kata juru bicara Halliburton Emily Mir dalam pernyataannya dilansir Rabu (11/2).

Pengurangan akan mempengaruhi “semua bidang operasi Halliburton,” kata Mir.

Halliburton adalah perusahaan rekah hidrolik terbesar di Amerika Serikat, dan penyedia alat-alat minyak terbesar kedua di dunia setelah Schlumberger.

Langkah Halliburton menambah jumlah PHK yang diumumkan oleh empat perusahaan ladang minyak terbesar di dunia dalam beberapa pekan terakhir menjadi lebih dari 30.000 pekerja di seluruh dunia, yaitu sekitar 9,4 persen dari angkatan kerja gabungan mereka, menurut Houston Business Journal.

Kebanyakan perusahaan produsen dan jasa minyak di Amerika Serikat telah mengumumkan pengurangan pekerja dan pemotongan anggaran yang luas dalam menanggapi kejatuhan harga minyak. Para pengamat mengatakan sebagian besar perusahaan energi diperkirakan memangkas setidaknya 15 persen dari belanja modal tahun ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka