Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, satu tahun setengah pemerintahan Jokowi-JK sudah siap mewariskan utang luar negeri yang mencapai USD304.6 miliar atau sebesar Rp 4.241 triliun bagi generasi yang akan datang.
Tidak hanya itu, berbagai mega proyek seperti kereta api cepat Jakarta Bandung senilai Rp 79 triliun sudah siap mengancam empat BUMN seandainya pemerintah gagal bayar dalam batas waktu yang ditentukan.
“Utang luar negeri yang begitu besar merupakan warisan yang siap diturunkan Jokowi kepada generasi yang akan datang. Seperti halnya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang batas utangnya adalah 50 tahun kedepan, namun jika gagal bayar maka rakyat Indonesia harus rela empat BUMN diambil alih Cina,” tutur Jajat, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/1).
Menurutnya, kebiasaan berutang yang dilakukan Jokowi dengan dalih apapun tetap mengancam generasi yang datang. Pasalnya,Jokowi itu bukan Presiden seumur hidup karena dibatasi oleh waktu masa jabatan. Jika hal ini terus dilakukan dapat mengancam nasib Indonesia ke depan karena sudah terlilit utang luar negeri yang sangat besar.
“Jumlah hutang sebesar Rp 4.241 triliun itu tentu saja sudah sangat membebani rakyat Indonesia. Jika jumlah hutang tersebut harus dibagi rata dengan jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai sekitar 250 juta orang, maka setiap kepala penduduk Indonesia akan menanggung hutang sebesar 17 juta rupiah, itu warisan Indonesia ke depan dari era Jokowi-JK,” demikian Jajat.
Artikel ini ditulis oleh: