Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto -Sandiaga Uno dan Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo -Ma'ruf Amin saat pengundian nomor urut Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor urut 01, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 02. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Juru Bicara Badan Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menilai bahwa istilah politik genderuwo yang digunakan Presiden Jokowi kepada lawan politiknya sangat tidak tepat.

Menurut Andre, kenapa tidak tepat jika diungkapkan pada era milenial saat ini, karena rakyat saat lebih takut dengan kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu.

“Ini kan era milenial. Masa masih saja bawa-bawa genderuwo? Apalagi genderuwo ini kan hanya mitos,” ujar Andre Rosiade dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (9/11).

“Saya yakin, kalau pun mitos genderuwo itu saat ini nyata, rakyat tetap lebih takut jika melihat harga kebutuhan pokok dan kondisi ekonomi,” sambung dia.

Andre juga mengingatkan, sebagai presiden sebaiknya Jokowi lebih melihat atau berbicara mengenai masa depan bangsa. Bukan berkutat dengan istilah atau mitos yang tidak ada kaitannya dengan cara memperbaiki kondisi ekonomi bangsa.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid