Jakarta, Aktual.com — “Marhaban Ya Ramadan.” Ramadan, bisa menjadi momentum untuk merajut ukhuwah dan mengokohkan persatuan umat di berbagai tempat. Karena umat Islam telah dipersatukan dalam suasana ibadah yang khusyuk dan hanya untuk mengharapkan keridhaan-Nya.
Oleh karena itu, bagi keluarga Muslim hendaknya mempersiapkan kedatangan bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya, dan menjadi lebih bermakna. Dimana memasuki Ramadan seluruh anggota keluarga harus bisa merasakan nikmatnya ibadah serta merasakan lezatnya iman sebagai buah dari ketaatan.
Tak kalah penting, selain persiapan fisik, dengan menjaga kesehatan. Kemudian, atur pola makan, olahraga, dan istirahat yang cukup sebagai bekal persiapan Anda ketika berpuasa. Maka, keluarga Muslim diharuskan mempersiapkan agenda terprogram mulai dari sebelum Ramadan, pada saat Ramadan dan sesudah Ramadan.
Sementara itu, Muslim juga bisa mengajak anggota keluarga agar lebih semangat beribadah sebelum datang Ramadan. Maksimalkan amalan wajib, berusaha salat tepat waktu, berdakwah lebih giat, bersungguh-sungguh dalam menunaikan amanah, dan sebagainya.
Tak hanya itu, memperbanyak ibadah sunah, seperti, shaum sunah, salat sunah, tilawah, tahfidz, qiyamullail, sedekah dan sebagainya pastinya akan menambah manfaat bagi ibadah yang Anda jalani ketika Ramadan tiba.
Jadi, bergembira menyambut datangnya bulan Ramadan. Ekspresikanlah dengan membuat suasana baru yang lebih istimewa di tengah-tengah keluarga. Menghias rumah dengan dekorasi khas Ramadan, membuat tulisan berisi motivasi ibadah Ramadan, atau menempelkan program dan komitmen anggota keluarga.
Libatkan anak-anak di dalam proses penyiapannya. Beri nuansa yang berbeda untuk menunjukkan bahwa keluarga kita siap menyambut dan mengisi ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Memotivasi dan memberikan pemahaman tentang ibadah dan keutamaan Ramadan. Shaum Ramadan menjadi salah satu pilar dari Rukun Islam.
Sehingga persiapan jiwa dan mental agar bisa melaksanakan kegiatan Ramadan dengan ikhlas, ringan dan senang hati. Bukan melaksanakan dengan malas, putus asa, dan menjadi beban yang memberatkan.
Artikel ini ditulis oleh: