Medan, Aktual.com — Calon Wali Kota Medan, nomor urut 2, Ramadhan Pohan menggelar diskusi dengan tokoh agama Islam, Katolik, dan Konghuchu di Pondok Pesantren Al-Kautsar, Medan, Kamis (26/11).

Hal itu ia lakukan untuk menampung semua aspirasi dari berbagai sudut pandang tokoh agama dalam pembangunan kota Medan.

Dalam diskusi yang dilakukan di lokasi pesantren milik tokoh agama Islam, Buya Syech KH Ali Akbar Marbun itu hadir tokoh Tionghua, Mus Liem dan pengurus Forum Masyarakat Katholik Indonesia (FKMI) Grigous Marbun.

“Silahturahmi dengan tokoh agama lain perlu dilakukan untuk menjaga kerukunan beragama. Keberagaman bersama membangun kota lebih baik. Semoga Ramadhan amanah dalam jabatan sesuai harapan masyarakat,” ujar Buya Marbun di sela-sela dialog.

Di tempat yang sama, Ramadhan mengatakan pesan dari Buya Marbun untuk menjaga kerusukan beragama harus tetap dipelihara.

Menurutnya, walaupun Kota Medan multi etnis namun dengan tidak adanya konflik yang terjadi merupakan bentuk toleransi yang tinggi dari warga Medan.

“Kota Medan Multi Etnis dan Agama, namun tidak pernah terjadi konflik disini. Kerukunan beragama di Medan ini patut ditiru di Kota dan Daerah lainnya di Indonesia. Buya juga memberikan pesan untuk menjaga kerukunan beragama di Medan. Kita akan buat kegiatan keagamaan di tempatkan sesuai dengan proporsinya,” jelas Ramadhan.

Menurut Ramadhan, dalam pembangunan kota Medan juga perlu peran serta dari perwakilan tokoh agama. Sehingga kota Medan bisa menjadi kota yang religius, harmonis dan humanis.

“Kita juga akan memberikan perhatian kepada orang marginal. Jangan sampai di Kota Medan ini ada lagi orang yang terpinggirkan. Semua warga Medan punya hak untuk hidup nyaman di Kota Medan,” pungkas Ramadhan.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan