Jakarta, Aktual.com — Ratusan petani di Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan menggiring calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Ramadhan Pohan ke perkebunan sayur, Kamis (17/9/2015)
Jarak perkebunan sayur yang jauh dari jalan utama menyebabkan kendaraan roda empat tidak bisa lewat. Ramadhan Pohan akhirnya berjalan kaki menuju lokasi.
Ratusan petani dari 8 kelompok tani di Kelurahan Enam Ratus kemudian memilih sawung (red-pondok) yang terletak ditengah kebun sayur. Sawung biasanya dijadikan tempat istirahat dan diskusi antar petani, namun kali ini digunakan untuk berdialog dengan Ramadhan.
Walaupun hanya beralaskan tikar, para petani tetap antusias saat berdialog dengan Ramadhan. Para petani juga menyampaikan aspirasi dan permasalahan petani yang ada di Medan Marelan.
“Selama ini saya banyak bermohon kepada Wali Kota yang lalu, saya kecewa dengan kepemimpinan yang lama,” keluh Ketua Gabungan Kelompok Tani kelurahan Tanah Enam Ratus, Mispan (43) mengawali pembicaraan.
Mispan menuturkan petani di Medan Marelan sangat membutuhkan central pasar agar memudahkan petani menjual hasil pertanian mereka.
“Tolong dibuat lah di central pasar di Medan Utara khususnya di Marelan. Agar mempermudah petani menjual sayurnya. Saya sudah sampaikan hal ini namun tidak ada perhatian Pemkot. Kami juga dikutip retribusi, tapi kita jual dipinggir jalan. Kami ingin berjualan dengan nyaman,” harap Mispan.
Menanggapi aspirasi petani tersebut, Ramadhan Pohan mengatakan akan membentuk satu Komite yang bertugas mencari solusi di bidang pertanian.
“Kita akan membentuk satu komite. Mereka yang akan bertugas mencari solusi permasalahan para petani. Kalau memang petani membutuhkan central pasar, nanti komite juga yang bertugas mencari lokasi yang strategis,” ungkap Ramadhan.
Usai berdialog, didampingi Ketua Umum Forum Umat Bersatu (FUB), Burhanuddin, para petani juga sempat mengajak Ramadhan untuk melihat perkebunan sayur dan melihat kualitas sayuran yang ditanam para petani. Ramadhan juga sempat mengunjungi pasar tani yang terletak di tanah Enam Ratus.
Artikel ini ditulis oleh: