Medan, Aktual.com – Calon Wali Kota Medan nomor urut 2 Ramadhan Pohan mendapatkan ulos dari penasehat Somba Debata se-Kota Medan W Siahaan.

Ulos diberikan saat Ramadhan hadiri acara Partupolan (tunangan) Hotman Leonardo Siahaan dengan Ariyani Boru Barus di Gedung Serbaguna HKBP Jalan Saudara Medan, Kamis (19/11).

Selain memberikan ulos, W Siahaan juga mendoakan Ramadhan agar terpilih di Pilkada Medan 9 Desember 2015 mendatang dan menjadi Wali Kota Medan Periode 2015-2020.

“Semoga menjadi pemimpin di Medan yang takut akan Tuhan. Kita dukung dan kita doakan untuk terpilih menjadi Wali Kota Medan,” ucap Siahaan.

Dalam acara itu, pihak keluarga kedua mempelai memberikan kesempatan kepada Ramadhan yang didampingi Wakil Ketua tim Pemenangan Ramadhan – Eddie (REDI) Johnsari Sihaloho untuk menjabarkan visi dan misinya di hadapan ratusan tamu yang hadir.

Ramadhan yang disebut sebagai ‘pasangan pelangi’ itu menegaskan bahwa keberagaman multi etnis di Medan sudah menjadi barometer di Indonesia. Untuk itulah perlu sosok seorang pemimpin yang dapat mengayomi semua elemen masyarakat yang ada di Medan.

“Kota Medan adalah multikultural. Keberagaman agama dan etnis yang harmoni di Medan menjadi kebanggaan warga Medan. Amang, Inang, Saya Ramadhan Pohan akan tetap menjaga keberagaman itu dan menjaga nilai-nilai keluhuran di Medan,” tandas Ramadhan.

Ia juga menegaskan dalam visi misinya ke depan, dalam menetapkan para pejabat dari tingkat Sekda, kepala dinas, camat, lurah dan kapling, dirinya tidak akan meminta mahar sepersen pun. Namun pemilihan para pejabat itu akan dilaksanakan secara tes yang komprehensif dan terbuka tanpa memandang agama dan etnis.

Diakui Ramadhan, dirinya banyak mendapat keluhan dari masyarakat mengenai pungutan liar untuk mendapat posisi jabatan tertentu.

“Seperti mau menjadi kepala sekolah saja dimintai Rp 60 Juta. Mau menjadi kapling juga dimintai uang. Yang mirisnya lagi mau ada ibu-ibu di pajak Sutomo kemarin mengatakan mau bekerja sebagai tukang sapu saja diminta Rp3 juta,” ujar dia.

Hal-hal seperti itulah, ujar dia, yang perlu dibenahi jika bisa memimpin Kota Medan. Ucapannya itu pun disambut teriakan ‘hidup Ramadhan’ oleh para tamu.

Sementara itu Johnsari yang mendampingi Ramadhan berdiri di tengah-tengah kedua keluarga mempelai dengan mengunakan dua bahasa daerah sekaligus yakni Bahasa Batak Toba dan Bahasa Karo memohon kiranya para keluarga mempelai agar mendukung Ramadhan di Pilkada 9 Desember mendatang. Karena menurutnya pasangan REDI adalah pasangan pelangi yang mencintai keberagaman.

“Kami memohon kepada keluarga besar agar sudi kiranya memilih lae kami ini Ramadhan Pohan untuk menjadi Wali Kota Medan. Dan mendapat restu oleh warga Medan untuk memimpin Kota Medan lima tahun kedepan demi perubahan-perubahan dilakukannya,” katanya.

Sementara itu, seorang keluarga mempelai bermarga Manurung mengatakan mendukung penuh perubahan-perubahan yang bakal dilakukan pasangan REDI Abila terpilih kelak. Khususnya, sambung Manurung terkait pungli.

“Saya salut dengan visi dan misi bang Ramadhan. Ia memikirkan bagaimana perubahan kota Medan kedepan. Khususnya tentang pungli yang dia bicarakan tadi. Memang amat terasa bagi kami masyarakat kecil ini. Dan kami sangat berharap pada sosok yang betul-betul dapat memberikan perubahan kepada warga Kota Medan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: