Miftah Maulana Habiburrahman
Miftah Maulana Habiburrahman

Jakarta, Aktual.com – Beragam petisi mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Miftah Maulana Habiburrahman dari posisi utusan khusus presiden mulai bermunculan, Rabu (4/12). Setidaknya, tujuh petisi daring di situs change.org meminta tindakan tersebut karena Miftah dianggap mengolok-olok penjual es teh.

Petisi berjudul Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden menarik perhatian paling banyak. Hingga pukul 20.14 WIB, sebanyak 3.535 orang telah menandatangani petisi tersebut.

Dika Prakasa membuat petisi dan menyampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia merasa pernyataan Miftah tidak memberikan contoh yang baik kepada publik.

“Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segara copot Gus Miftah!” bunyi petisi tersebut.

Selanjutnya ada petisi berjudul Copot Miftah Maulana Habiburrahman Sebagai Utusan Khusus Presiden. Petisi ini telah ditandatangani 1.278 orang.

Lima petisi lainnya baru ditandatangani puluhan orang. Petisi-petisi itu berjudul MULUT MIFTAH COMBERAN, RAKYAT MARAH! PRESIDEN HARUS PECAT!, Hentikan Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden, dan Berhentikan Gus Miftah dari Jabatan Staf Khusus Presiden.

Kemudian, ada petisi TOLAK GUS MIFTAH YANG SUKA MERENDAHKAN SESAMA MANUSIA. Ada pula petisi Desak Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatannya.

Sebelumnya, Miftah Maulana Habiburrahman menyita perhatian publik karena mengolok-olok penjual es teh. Saat diminta memborong dagangan penjual itu, Miftah malah melontarkan ucapan “goblok” kepada pedagang itu.

Miftah sendiri sudah meminta maaf ke publik melalui video dan meminta maaf langsung ke penjual teh, Sunhaji. Selain Miftahyang sudah mendatangi Sunhaji, penjual es teh itu juga sudah datang ke tempat tinggal Miftah.

Miftah sendiri enggan merespons soal banyaknya desakan kepada pemerintah agar dirinya dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

“Enggak usah tanya itu, enggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya. Udah, udah itu bukan wewenang saya,” kata Gus Miftah ditemui di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (4/11).

Sementara Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komaruddin mengatakan Presiden Prabowo Subianto menerima berbagai masukan. Hal itu ia sampaikan merespons desakan pencopotan Miftah.

“Ya semua aspirasi dari warga negara Indonesia, semua tokoh bangsa, baik kelas menengah, atas, ataupun bawah akan ditampung dan diperhatikan oleh Pak Presiden,” ucap Ujang.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra