Ilustrasi Tentara (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Pantai Gading akan memangkas sekitar 1.000 tentara pada akhir tahun ini, kata juru bicara pemerintah pada Rabu, dalam upaya menekan anggaran tinggi militer.

Juru bicara pemerintah Bruno Kone mengatakan kepada wartawan setelah rapat kabinet bahwa 997 tentara menerima secara sukarela dipensiunkan pada tahun ini sebagai bagian dari prakarsa menyesuaikan “baku mutu”, sebagian dengan mengurangi rasio perwira tanpa tugas untuk merampingkan anggota.

Pantai Gading tidak merinci kekuatan militernya, namun sumber keamanan memperkirakan terdapat lebih dari 25.000 tentara di negara berpenduduk sekitar 24 juta orang itu.

Negara dengan kebanyakan warganya berbahasa Prancis dengan ekonomi terbesar di Afrika Barat tersebut mengalami dua kali pemberontakan tentara pada tahun ini, yang merusak namanya di kalangan penanam modal dan memaksa pemerintah menyetujui kenaikan tinggi biaya militer.

“Penyebaran tentara Pantai Gading tidak sejalan lagi dengan standar tentara moderen,” kata Kone.

Negara bekas jajahan Prancis itu, yang pernah dikenal sebagai salah satu negara paling stabil di Afrika Barat, saat ini masih dalam pemulihan dari perang saudara yang terjadi setelah Presiden Alassane Ouattara memenangkan pemilu sengketa pada 2010, namun presiden petahana Laurent Gbagbo menolak untuk turun dari jabatan.

Ouattara berjuang untuk menegaskan kewibawaannya terhadap tentara, yang dibangun bersama dalam penggabungan pemberontak Pasukan Baru dari utara yang mendukungnya dan pasukan profesional yang telah berperang melawannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby