Jakarta, Aktual.com — Kepengurusan PPP pasca pelaksanaan Muktamar VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, telah disahkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Iqbal menilai komposisi kepengurusan DPP PPP periode 2016-2021 diisi dengan orang-orang profesional.
Menurutnya, pemilihan struktur kali ini akan menjadikan partai berlambang Kabah itu kembali kompak. Sebab, kata Iqbal, susunan pengurus PPP hasil Muktamar Pondok Gede sudah mengakomodir dua kubu yang bersiteru.
“Mengenai susunan pengurus PPP 2016-2021 sudah cukup baik dan akomodatif. Yaitu kubu Jakarta dan Surabaya,” ujar Iqbal di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/4).
Anggota Komisi IX DPR ini juga mengapresiasi kepengurusan PPP yang mengikutsertakan beberapa tokoh dari luar partai dan para profesional, seperti mantan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrachman Ruki. Iqbal berharap dengan komposisi ini konflik partai Kabah tak akan terulang.
“PPP juga melibatkan senior didalam kepengurusan saat ini, Serta mengikutsertakan para profesional dan tokoh nasional didalam pengurus PPP,” jelas Iqbal.
Seperti diketahui, struktur hasil muktamar VIII atau Islah ini memilih Romahurmuziy sebagai ketua umum. Sementara Wakil Ketua Umum PPP terdiri dari beberapa orang, diantaranya istri dari Suryadharma Ali (SDA) yaitu Wardatul Asriyah kemudian Fernita, Badrut Utama Yahya, Mansur Kardi, Nita Yudi dan Arwani Thomafi.
Sementara Bendahara PPP yaitu Tommy Utomo, Sekjen PPP dijabat Arsul Sani. Mantan Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki juga didapuk menjadi Ketua Mahkamah Partai. Total pengurus berjumlah 146 orang.
Artikel ini ditulis oleh: