Jakarta, Aktual.com — Tiga Bank BUMN yakni Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BNI disinyalir akan menambah utang lagi dari China Development Bank (CDB).
Hal tersebut mengemuka setelah salah satu anggota Komisi VI DPR RI yang enggan disebutkan namanya membocorkan rapat tertutup antara Komisi VI DPR RI dengan tiga Bank BUMN, Senin (30/5). Anggota Komisi VI DPR itu menyebutkan 3 Bank BUMN itu beralasan bahwa pinjaman itu bersifat Business to Business (B to B).
“Kita minta laporan dan transparansi sebelum mereka (tiga Bank BUMN) boleh meminjam lagi dan dalam rapat tertutup itu juga mereka menjelaskan bahwa pinjaman tersebut sifatnya bussines to bussines,” ujarnya saat dikonfirmasi perihal rapat tertutup tersebut, Senin (30/5).
Selain itu, lanjut dia, dalam rapat tertutup tersebut juga berbicara tentang batas maksimal pinjaman yang ditawarkan China Development Bank (CDB) kepada tiga bank pelat merah itu.
“Komitmen CDB kan 20 miliar USD. Total komitmen 20 miliar USD dan baru cair 3 miliar USD. Mereka (3 Bank) dikasih berapa saja mau. makanya kita melakukan pengawasan terhadap yang 3 miliar USD dulu. Melihat apakah ada pelanggaran, kalau pelaksanaan 3 Miliar USD ini ada masalah, maka enggak boleh diteruskan,” ungkapnya.
Komisi VI, kata dia, juga mempertanyakan penggunaan dana 3 Miliar USD dari CDB. Pasalnya, dana pinjaman yang akan dipergunakan untuk infrastruktur itu telah disalurkan kepada perusahaan-perusahaan manufaktur.
“Kami klarifikasi soal dana 3 Miliar USD yang sudah dicairkan ke debitur juga. Mereka sampai saat ini belum memberikan nama-nama debitur ke komisi VI. Alasan kerahasiaan perbankan. Tetapi di komisi XI sudah dapat dari OJK. Mestinya enggak ada masalah. Yang jelas, ada niat pinjam sampai dengan 20 miliar USD,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan