China Konsisten Masuk 5 Besar Investor di RI. (ilustrasi/aktual.com)
China Konsisten Masuk 5 Besar Investor di RI. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan reorientasi dan restrukturasi organisasi untuk menggenjot rasio realisasi investasi terhadap komitmen investasi, karena hingga saat ini capaian tersebut masi relatif rendah.

Perombakan ini terjadi pada Kedeputian Bidang Kerjasama Penanaman Modal yang sebelumnya berorientasi pada kegiatan kerjasama luar negeri diubah menjadi berorientasi pada kegiatan kerjasama di dalam negeri khususnya daerah. Reorientasi tersebut berdampak pada perlunya restrukturasi untuk memenuhi kebutuhan organisasi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong mengemukakan bahwa reorientasi dan restrukturasi yang dilakukan oleh BKPM merupakan salah satu upaya untuk menjawab berbagai keluhan investor saat ini terhadap carut marutnya pelayanan investasi di daerah.

“Ada yang sudah sangat baik sekali, namun banyak yang masih menggunakan paradigma kuno. Akhirnya, mereka menjadi bagian dari masalah dan menghambat realisasi investasi,” ujarnya usai pelantikan pejabat Eselon II BKPM sebagai bagian dari Reorientasi dan Restrukturasi BKPM, Jakarta, Selasa (29/8).

Dia menambahkan bahwa dengan reorientasi dan restrukturasi yang dilakukan, diharapkan akan secara nyata meningkatkan realisasi investasi di daerah serta memperkuat penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan yang telah ada di PTSP Pusat.

“Apalagi investasi menjadi satu-satunya motor yang dapat diharapkan oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” lanjut mantan Mendag ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid