Warga melintasi jembatan di kawasan Luar Batang, Jakarta, Senin (28/3). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menertibkan permukiman warga di atas tanggul, badan air laut, dan saluran kali di kawasan Luar Batang dalam rangka revitalisasi kawasan wisata Sunda Kelapa, Museum Bahari, dan kawasan Luar Batang. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Aktivis, Ratna Sarumpet siap mendampingi warga Pasar Ikan, Aquarium dan kampung Luar Batang yang akan digusur oleh pemerintah Propinsi DKI Jakarta pada Senin (11/4) pagi ini.

“Saya liat banyak gerakan-gerakan intimidatif yang dilakukan pemerintah. Saya siap duduk di sini menemani warga,” ucap Ratna kepada Aktual.com, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4).

Ia yang datang ke posko perjuangan warga sehabis Isya mengatakan, bahwa ia tak seorang diri, ia bersama teman-teman sesama aktivis tengah membangun kekuatan untuk melawan tindakan represif para aparatus.

Ia menyampaikan, bahwa prosedur penggusuran yang Pemprov DKI lakukan tidak menunjukan kalau Pemprov menghormati warganya sebagai manusia. Dimana dalam penerbitan Surat Pemberitahuan (SP) untuk warga Pemprov tidak mendahului proses dialogis dengan warga.

“Harusnya diajak dialog dulu masyarakat, agar warga tahu, rencana pemerintah itu apa, mau dijadikan apa, ini sekarang mereka digusur tanpa tahu mau dijadikan apa tempat lahirnya,” tuturnya

“Ini menjadi sangat salah, Pemda belum menyelesaikan urusan dan tak ikut aturan serta undang-undang, tapi SP melompat-lompat diberikan mendadak,” tambah Ratna.

Ia pun mengungkapkan kekesalannya terhadap sikap Pemprov DKI yang menggunakan cara-cara intimidasi dengan mengirimkan pasukan bersenjata, alat berat jauh sebelum hari penggusuran.

“Ini pemerintah sudah sewenang-wenang terhadap rakyatnya sendiri. Memangnya pembangunan revitalisasi buat siapa?” tanya dia kesal.

Dari informasi yang Aktual.com terima, lebih dari 4000 personel tiga pilar diturunkan oleh Pemprov DKI untuk melancarkan rencana yang digaungkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama.

Berdasarkan pantauan Aktual.com di lapangan, saat ini, para aparatus sedang bersitengang dengan para penghuni. Terjadi bentrok salibg dorong. Anak kecil dan ibu-ibu berdoa di tengah jalan sambil menangis, tak terkecuali para ayah.

Artikel ini ditulis oleh: