Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 400 atlet menjalani tes kesehatan dan fisik sebagai salah satu syarat untuk menjadi atlet binaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan, Sumut, selama 2015.
“Tes digelar di Universitas Negeri Medan selama dua hari. Mereka yang lolos tes akan menjadi atlet binaan KONI Medan,” kata Pelaksana Tugas ketua Umum KONI Medan Eddy H Sibarani, Minggu (30/11).
Dia mengatakan, ke-400 atlet yang ikut dalam tes fisik dan kesehatan tersebut, adalah yang terjaring dari hasil Pekan Olahraga Kota (Porkot) ke-VI 2014.
Tes fsik dan kesehatan yang dilaksanakan tersebut merupakan bagian dari program yang telah dibuat sebelumnya.
“Sifatnya, tes fisik dan kesehatan adalah bagian dari penunjang kelayakan seorang atlet untuk kita bina setahun kedepannya,” kata dia.
Menurut dia, atlet yang mengikuti tes tersebut merupakan buah penjaringan dari Porkot yang digelar secara berkesinambungan setiap tahunnya.
Sehingga meski seorang atlet meraih medali emas di Porkot, namun jika saat menjalani program test fisik dan kesehatan ternyata tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan, atlet tersebut dinyatakan tidak lolos untuk masuk dalam pembinaan intensif KONI Medan.
“Artinya, meski atlet meraih emas di ajang Porkot, tapi itu bukan jaminan untuk lolos menjadi binaan. Ada tahapan-tahapan yang harus mereka jalani dan itu sesuai standart olahraga yang ditetapkan,” kata dia.
Sementara Ketua panitia tes fisik, Bambang Riyanto mengatakan untuk tes kesehatan, materi tes meliputi resting heart rat (denyut nadi istirahat), kandungan HB dalam darah, capasitas Vital Paru.
Sedangkan untuk tes fisik, materi yang dilaksanakan flexibility, push-up dan sit-up masing-masing selama 1 menit, leg, back dan grip strenght, explosive power, speed dan an aerobic endurance yang bermanfaat untuk mengukur kekuatan tubuh dengan menggunakan alat dinamo meter.
Kemudian tes kecepatan meliputi reaksi, tes kelenturan tubuh (alat), VO2 MAX, Power meliputi kekuatan dan kecepatan berupa vertikal jump, standing jump.
Ketika ditanya apakah ada konsekuensi khusus apabila hasil tes fisik dan kesehatan atlet tidak memenuhi harapan, ia mengatakan tes ini untuk mengetahui kondisi fisik atlet dan dilanjutkan dengan memberikan program latihan fisik umum kepada atlet yang bersangkutan.
“Kalau selama tiga sampai lima bulan ke depan kondisi fisiknya jelek, berarti ada yang salah dalam latihan selama ini. Tetapi, apakah atlet yang fisiknya jelek itu tetap dipertahankan sebagai atlet binaan, itu terserah Pengcab sebagai penanggungjawab latihan,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: