Jakarta, Aktual.com — Sebanyak 278 film pendek, baik fiksi maupun dokumenter karya para pelajar dan mahasiswa di Tanah Air bakal bersaing di final Malang Festival Film 2016 yang digelar 6-9 April mendatang di Universitas Muhammmadiyah Malang (UMM).
Direktur Malang Film Festival (MFF), Afid di Malang, Jumat (11/03) mengemukakan jumlah film pendek yang masuk ke panitia untuk bersaing di ajang final April nanti meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 197 film.
“Peningkatan jumlah film ini menjadi bukti bahwa antusiasme filmmaker untuk berkarya melalui wadah apresiasi film pelajar tingkat nasional ini semakin besar. Semoga saja ini sebagai momentum meningkatnya film-film pelajar dan mahasiswa di Tanah Air,” kata Afid.
Sebagai wadah apresiasi karya film pendek fiksi dan dokumenter, lanjutnya, MFF juga mengadakan roadshow di berbagai kota yang bertujuan memperkenalkan sekaligus mengajak filmmaker mengirimkan filmnya di ajang MFF 2016. Roadshow sudah diadakan di sejumlah kota, di antaranya adalah Kota Kediri, Solo, Surabaya, Bali, Malang, Blitar dan Jakarta.
Menurut dia, seni tidak mempunyai batas untuk berimajinasi. Oleh karena itu, karya yang dimasukkan ke dalam Malang Film Festival baik fiksi maupun dokumenter tidak mempunyai batasan khusus.
“Seni itu beragam. Film itu sebuah medium yang bisa disatukan menjadi sebuah bentuk karya yang baik. Berkaryalah dengan cara yang kita percaya dan buatlah orang lain percaya dengan cara kita berkarya,” tutur Programmer Kompetisi Malang Film Festival, Wilhy Bara.
Pada tahun 2015, NFF menerima 197 film dan tahun ini terkumpul sebanyak 278 film dari open karya yang dibuka sejak 1 November 2015 sampai 14 Februari 2016.
Ada tiga kategori untuk masing-masing film fiksi dan dokumenter yang dilombakan, yakni kategori mahasiswa, pelajar, serta kategori khusus Arek Malang. MFF atau yang lebih dikenal dengan Mafi Fest itu diselenggarakan setiap tahun sejak 2004.
“Saya sudah dua tahun terakhir ini ikut MFF. Cukup menarik karena festival ini merupakan sebagai wadah bagi filmmaker khususnya pelajar dan mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan membuka pemikiran kreatif mengenai pembuatan dan menikmati film,” kata salah seorang peserta dari Bali, Arya Artana.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara