Medan, Aktual.co — Ratusan awak jurnalis di Kota Medan mendatangi kantor Rektor Universitas Sumatera Utara, Jumat (22/5).
Kedatangan ratusan jurnalis itu sebagai respon keras atas tindakan pemukulan yang dialami oleh 2 orang jurnalis harian Orbit yang dilakukan security Universitas Sumatera Utara (USU) saat bertugas meliput aksi unjuk rasa mahasiswa, kemarin Kamis (21/5).
“Ini adalah respon keras atas sikap barbar satpam USU,” tandas salah seorang Jurnalis, Asril.
Sementara itu, jurnalis lainnya, Array mengatakan, tindakan pemukulan yang dilakukan terhadap awak jurnalis merupakan cerminan tidak terdidiknya satpam yang dipekerjakan oleh kampus negeri itu.
“Ini membuktikan bahwa security di USU tidak terdidik, karena bekerja dengan mengandalkan fisik saja dan tak pakai otak. Kami minta security agar berpendidikan, bukan preman,” tegas Array.
Karena tak ditanggapi oleh pihak rektorat USU, aksi itu nyaris ricuh karena sikap security yang tidak kooperatif dan mencoba memprovokasi. Hingga berita diturunkan, aksi tersebut masih berlangsung.
Diberitakan sebelumnya, dua jurnalis Orbit yang tengah meliput aksi demonstrasi mahasiswa di kampus Universitas Sumatera Utara (USU), masing-masing Jamalum Berutu dan Irvan Rumapea mendapat tindakan kekerasan.
Kekerasan itu dilakukan gerombolan satpam yang tengah mengamankan aksi mahasiswa itu. Pemukulan terjadi saat dua wartawan tersebut hendak mengabadikan kericuhan yang terjadi antara mahasiswa dan pihak pengamanan.
“Saya dibanting, kepala saya dipukuli pakai rotan. Helm yang saya pakai pun pecah-pecah,” terang Irvan menunjukkan helmnya yang hancur.
Atas peristiwa itu, keduanya didampingi tim hukum Harian Orbit melaporkannya ke Mapolresta Medan dengan nomor STTLP/1285/K/V/2015/SPKT Resta Medan.

Artikel ini ditulis oleh: