Dia juga berharap dalam waktu tidak lama bisa pindah ke huntara yang telah disediakan oleh berbagai lembaga kemanusiaan tersebut.
“Kami sangat berharap bisa segera pindah ke huntara,” harap dia.
Hal senada juga disampaikan Rahmat. Rahmat salah satu korban likuefaksi di Balarowa yang sudah tidak lagi memiliki rumah karena diterjang gempabumi beberapa bulan lalu.
“Tidak ada yang tersisa. Semua baik rumah maupun perabot rumah habis,” tambah dia.
Ia mengemukakan hingga kini ada sekitar 600an jiwa yang tinggal di lokasi pengungsian di sekitar wilayah itu.
Dia juga berharap segera menempati huntara.
“Kami sekarang ini menunggu sampai dipindahkan ke huntara,” ujarnya.
Di Kota Palu saat ini masih ada sekitar 40.000 jiwa korban bencana alam gempa, tsunami dan likuefkasi yang masih bertahan di tenda-tenda tersebar di sejumlah lokasi pengungsian yang ada di delapan kecamatan di Kota Palu.
Artikel ini ditulis oleh: