Kendari, Aktual.com – Ratusan korban pemutusan hubungan kerja dari PT Damai Jaya Lestari (PT DJL) yang saat ini menempati aula kantor Dinas Sosial Sulawesi Tenggara, mengharapkan bantuan dari berbagai pihak untuk mengatasi kesulitan hidup korban PHK perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut.
“Kami sangat mengharapkan uluran tangan dari berbagai pihak untuk membantu saudara-saudara kami para korban PHK dari PT DJL, karena kondisi mereka saat ini benar-benar sangat memprihatinkan,” kata Ketua Kerukunan Keluarga Nusa Tenggara Timur (NTT) di Sultra Maidin Abdul Said di Kendari, Sabtu (10/10).
Menurut dia, sebanyak 203 jiwa korban PHK PT DJL yang saat ini menempati aula kantor Dinas Sosial sudah tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Di antara para korban PHK, ada yang menderita penyakit serius tanpa penanganan medis karena tidak lagi memiliki uang untuk berobat.
“Sebelum para korban PHK itu datang menginap di aula kantor Dinas Sosial Sultra, saya sudah berupaya menemui pihak PT DJL membicarakan nasib para pekerja asal NTT yang sangat memprihatinkan itu,” katanya.
Namun ujarnya, upaya yang dilakukan hingga beberapa kali tersebut tidak mendapat respon dari pihak PT DJL.
“Pada pertemuan terakhir 23 September 2015, pihak PT DJL berjanji akan memberi jawaban sehari setelah lebaran Idul Adha atau 25 September 2015,” katanya.
Akan tetapi katanya, hingga pihak PT DJL diundang dengar pendapat dengan DPRD Sultra di Kendari (5/10), Direktur Utama PT DJL tidak bisa lagi dikontak, baik melalui sambungan telepon maupun didatangi di kantornya.
“Dalam dengar pendapat dengan pihak DPRD Sultra, pihak PT DJL yang hadir tidak bisa memberikan solusi penyelesaian karena yang hadir bukan pengambil kebijakan tapi manajer operasional perusahaan,” katanya.
Menurut dia, bantuan yang sangat dibutuhkan para korban PHK saat ini adalah bahan makanan, air bersih dan obat-obatan bagi mereka yang menderita sakit tertentu.
Artikel ini ditulis oleh: