Ratusan kotak amal yang disita Densus 88 terdiri atas 76 kotak amal kaca berkaki, 706 kotak amal berbahan kaca, 29 kotak amal berbahan kayu, dan satu bundel akta pendirian organisasi. (Dok. BNPT)

Jakarta, Aktual.com – Ratusan kotak amal yang diduga dijadikan modus dan kamuflase untuk membiayai agenda terorisme disita oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Lampung dari Lembaga Amil Zakat Abdurrahman Bin Auf (LAZ ABA).

BNPT menduga ratusan kotak amal tersebut dijadikan kamuflase untuk membiayai jihad global teroris Jamaah Islamiyah (JI) dengan melakukan pengkaderisasi yang akan dikirimkan ke negara-negara konflik seperti Suriah dan Irak untuk pelatihan militer.

Deputi II BNPT Brigadir Jenderal Ibnu Suhendra mengatakan BNPT akan bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Densus 88 Antiteror Polri menelusuri dan memeriksa aliran dana kotak amal itu.

“Penelusuran tersebut demi mengetahui secara rinci berapa nilai yang didapat dari pengumpulan dana kelompok teroris. BNPT juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memonitor secara ketat fund raising yang dilakukan kelompok teror.” Ujar Ibnu dalam keterangannya Senin (8/11).

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah