Jakarta, Aktual.com — Ratusan mantan pengurus di 21 PAC PDI-P Kota Surabaya yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Ababil medeklarasikan dukungan pada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Rasiyo-Lucy Kurniasari di Nur Pacific Surabaya, Jumat (9/10) malam.

Mantan Ketua PAC Kenjeran Arif Tualeka menegaskan, bahwa dukungan kepada Rasiyo-Lucy kali ini tidak mengatasnamakan PDI-P, melainkan Forum Komunikasi Ababil yang terdiri atas para pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI-P.

“Kalau ada yang mengatakan bahwa kami digerakkan Saleh Ismail Mukadar (mantan Ketua DPC PDI-P Surabaya) itu salah. Justru kami sempat dicegah beliau agar tidak mendukung Rasiyo. Jadi sekarang posisi beliau berseberangan dengan kami,” ujar dia.

Namun pantauan di lokasi terlihat di atas sejumlah meja makan terdapat tulisan yang mengatasnamakan PDI-P yakni bertuliskan “Silaturahmi Pengurus PDI-P, mantan dan pengurus ranting dan PAB se-Surabaya”.

Tulisan tersebut langsung dibantah Arif Tualeka. “Redaksinya yang salah. Saya tidak ngerti itu. Pihak sini yang buat. Yang jelas saya tekankan bahwa ini atas nama Forum Komunikasi Ababil,” katanya.

Saat ditanya apakah ada pengurus yang aktif yang hadir dalam pertemuan tersebut, Arif mengatakan ada sekitar tujuh atau delapan orang dari pengurus ranting. Saat ditanya dari rantin mana saja, Arif tidak berkenan mengatakannya.

“Maaf kami tidak bisa menyebut. Nanti mereka bisa kena sanksi,” katanya.

Hal sama juga dikatakan mantan Sekretaris PAC PDI-P Wonocolo, Rudi Rosadi bahwa, dukungan ini tidak ada dorongan dari siapa pun, tapi muncul dari kehendak hati mereka sendiri. Bahkan dia menegaskan, dukungan ini bukan lantaran sebagai pelampiasan sakit hati karena PDIP mengusung Tri Rismaharini sebagai calon wali kota.

“Kami mendukung Rasiyo karena ada ‘chemistry’. Saya kira semua orang tau lah siapa Rasiyo. Dia memiliki kemampuan yang mumpuni dalam soal birokrasi,” ujarnya.

Lebih jauh Rudi menyatakan, pihaknya tidak takut ketika mendapat sanksi dari DPP PDI-P karena saat ini dia sudah tidak masuk dalam struktur kepengurusan.

Selain itu dia merasa selama ini tidak mengandalkan pendapatan dari PDIP. Dia menilai, selama ini PDIP tidak pernah mendapat kontribusi apapun selama Tri Rismaharini menduduki jabatan wali kota. “Memang saat ini kelompok kecil-kecil. Tapi lama kelamaan akan menjadi besar,” katanya.

Sementara itu, Calon Walikota Surabaya Rasiyo mengaku gembira dengan adanya dukungan dari Forum Komunikasi Ababil ini. Dukungan ini akan menambah energinya untuk meraih kursi nomor satu di Surabaya.

Mantan kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mengaku dekat dengan orang-orang PDIP mengingat semasa muda pernah menjadi aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Bahkan, Rasiyo juga mengaku berasal dari keluarga Partai Nasionalis Indonesia (PNI).

“Saya berjanji akan menjadikan Surabaya lebih baik dari yang ada sekarang. Saya yakin mampu bekerja lebih dari yang sudah dilakukan incumbent,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu